Analisis Motif, Warna, dan Ide Perancangan dari "Batik Madjang" sebagai Batik Khas Lumajang pada Kelompok Masyarakat Semeru Sejahtera

ABSTRAK Quardiolla, Andrew. 2013. Analisis Motif, Warna, dan Ide Perancangan Dari “Batik Madjang” Sebagai Batik Khas Lumajang Pada Kelompok Masyarakat Semeru Sejahtera. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Hariyanto, M.Hum., (II) Drs. Didiek Rahmanadji. Kata Kunci: Motif, Ide Perancangan, Batik Madjang, Kelompok Masyarakat Semeru Sejahtera Batik merupakan kegiatan yang melapisi kain dengan lilin yang berfungsi sebagai penghalang warna dan berkembang di Indonesia. Di Indonesia banyak berkembang usaha yang mengangkat batik. Salah satunya adalah Kelompok Masyarakat Semeru Sejahtera. Kelompok tersebut berada di daerah Lumajang. Batik yang diproduksi adalah “Batik Madjang”. Batik Madjang ini dianggap sebagai batik khas daerah Lumajang. Sama halnya dengan batik dari daerah lain, Batik Madjang memiliki ciri khas sendiri, baik itu dari motif, warna, dan ide perancangan. Oleh karena itu, pelu pembahasan mendalam mengenai Batik Madjang. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan motif, warna, dan ide perancangan dari Batik Madjang pada Kelompok Masyarakat Semeru Sejahtera. Ide perancangan ini meliputi ide perancangan motif dan ide perancangan warna dari Batik Madjang. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa teks dari ide perancangan dan beragam gambar motif serta warna Batik Madjang yang diperoleh dari pengumpulan data hasil observasi dan wawancara pada Ibu Emmy Setyorini selaku narasumber. Data yang diperoleh ini kemudian dianalisis melalui tahap reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Berdasarkan hasil analisis tersebut, diperoleh tiga simpulan hasil penelitian. Pertama mengenai motif, ada sepuluh motif yang dianggap mewakili Batik Madjang. Diantaranya yaitu Manggis Randuagung, Mas Kirana, Semeru Mbledos, Jaran Kencak, Kembang Pisang Agung, Ngembange Onthong Agung, Pure Senduro, Sulur-suluran, Segoro Bambang, Keripik Pisang. Yang kedua, dari kesepuluh motif Batik Madjang ini rata-rata menggunakan warna yang cerah. Sedikit sekali menggunakan warna gelap. Warna yang dipakai yaitu warna merah, merah tua, merah muda, biru tua, biru muda, biru kehijauan, kuning, kuning keemasan, kuning kecoklatan, jingga, hijau tua, hijau muda, abu-abu, abu-abu kehijauan, abu-abu kecoklatan, hitam, dan putih. Yang ketiga mengenai ide perancangan motif dan warna. Rata-rata ide yang diangkat menjadi motif dan warna dari Batik Madjang mengangkat dari yang ada di Lumajang, seperti buah khas Lumajang, bangunan yang ada di Lumajang, dan kesenian yang ada di Lumajang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur pendidikan mengenai batik, khususnya Batik Madjang. Selain itu juga sebagai bentuk pelestarian batik Indonesia